Di era sekarang, banyak remaja menganggap pacaran itu hal biasa. Seolah-olah itu bagian dari tumbuh dewasa. Padahal, jika ditelusuri lebih dalam, pacaran itu adalah bentuk jatuh cinta paling miskin. Kenapa?
Karena:
❌ Tanpa Iman: Hubungan yang dijalani tidak berdasar pada nilai-nilai agama.
❌ Tanpa Akad: Tidak ada janji suci yang mengikat secara sah di mata Allah dan masyarakat.
❌ Tanpa Mahar: Tidak ada bentuk penghargaan terhadap wanita sebagaimana ajaran Islam.
❌ Tanpa Wali: Orangtua dan keluarga tak dilibatkan, bahkan sering kali disembunyikan.
❌ Tanpa Ridho Allah: Allah tidak meridhoi hubungan yang mendekati zina.
Maka cinta yang katanya indah itu, sebenarnya rapuh, gelap, dan tak punya arah.
Terjerumus dalam Zina Pacaran membuka jalan menuju maksiat. Pegangan tangan, pelukan, ciuman, bahkan lebih dari itu menjadi hal yang “terlalu biasa.” Padahal semuanya dilarang dalam Islam.
Hamil di Luar Nikah Fakta di lapangan semakin miris. Banyak remaja putri yang hamil di luar nikah, lalu masa depannya hancur. Cita-cita tertunda, sekolah terputus, keluarga malu, dan tanggung jawab tak tahu ke mana.
Rusaknya Masa Depan Remaja yang pacaran sering malas belajar, pikirannya tidak fokus, emosinya labil, dan waktunya habis untuk chatting atau jalan berdua tanpa arah.
Hancurnya Harga Diri Pacaran sering berujung pada sakit hati, penghinaan, bahkan pelecehan. Banyak remaja yang dipermainkan, dimanfaatkan, lalu ditinggalkan.
Islam datang untuk menjaga kemuliaan jiwa dan tubuh kita. Islam tidak melarang cinta, tapi mengajarkan cara mencintai yang bermartabat dan diberkahi.
Jika cinta itu tulus, maka temukan dia lewat jalan yang halal: jaga hati, jaga pandangan, jaga akhlak. Doakan dalam sujud, bukan dalam chat tengah malam.
Cinta yang benar adalah:
Dilandasi iman
Dipersatukan dengan akad
Dikuatkan dengan mahar
Disaksikan wali
Diberkahi Allah
“Jangan cari cinta murahan, yang hanya memberi rasa sesaat. Cari cinta yang membuatmu lebih dekat pada Allah.”
Pacaran bukan solusi, tapi awal dari banyaknya masalah. Jangan biarkan cinta menjerumuskanmu ke dalam jurang kehinaan. Jagalah dirimu, jaga hati, dan fokuslah pada belajar serta ibadah.
Jangan jatuh cinta sembarangan. Jatuh cintalah pada waktu yang tepat, dengan cara yang tepat, dan dengan orang yang tepat. Itulah cinta yang kaya—kaya iman, kaya keberkahan, dan kaya masa depan.